Pada tanggal 10 Mei 1933, M. Hildebrand mengirimkan radiogram kepada M. Margurite di Roma, menginformasikan bahwa P. van Hoof, SJ menghendaki agar FMM mengelola Jeugdzorg (panti asuhan anak) di Buitenzorg (Bogor). Dalam buku Notre Histoire, M. Notre Dame de Deols (Jeanne Hubert) menulis M. Marguerite mengirimkan jawaban dalam satu kata “Diterima”.

Kemudian M. Hildebrand dalam suratnya tertanggal 20 Juni 1933, menulis: “Saya menerima telegram anda berkaitan dengan Buitenzorg. Vikaris – Pro, P. van Hoof SJ dan P. Beekman OFM senang kami bisa segera berangkat ke Buitenzorg. Saya akan berangkat besok bersama Sr. Waldeburga karena sekolah dimulai tanggal 1 Juli.

Pada tanggal 23 Juni 1933, tiga bulan setelah pembukaan rumah pertama FMM di Rangkasbetoeng, M. Hildebrand dan Sr. Waldeburga berangkat dari Rangkasbetoeng menuju ke Buitenzorg untuk mengambil alih pekerjaan Ladies of Nazareth (Nama yayasan awam) yang berencana untuk kembali ke Belanda. Yayasan awam ini telah mengelola Jeugdzorg, (panti asuhan untuk anak-anak) yang terabaikan, dan sebuah Sekolah Kepandaian Putri (SKP) sebelum menyerahkannya kepada FMM. Pemilik rumah dan sekolah tersebut adalah seorang wanita Belanda, Mrs. Schmutzer-Hendrikse, yang tinggal di Belanda.